KHUTBAH IDHUL
ADHA
IBADAH QURBAN DAN PENINGKATAN
KUALITAS INSAN PEMBANGUNAN
(DR. HASAN ZAINI, MA/7 APRIL 1998)
السلام عليكم ورحمة
الله وبركاته
الله أكبر 9 × الله أكبر ولله الحمد.
الحمد لله الذي جعل هذا اليوم عيد
للمسلمين. عيد المبارك والسعادة للمؤمنين, أشهد أن لا إله إلا الله هو الواحد
القهار. وأشهد أن محمدا عبده ورسوله جاهد الباطل بسيف الحق, وجاهد في الله حق
جهاده وحامل الأبرار.
اللهم صل وسلم على النبي الكريم, وعلى
أله وأصحابه ومن اتبعهم بإحسان إلى يوم الدين. أما بعد فيا عباد الله, أوصيكم
وإياي بتقوى الله فقد فاز المتقون – اتقوا الله حق تقاته ولا تموتن إلا وأنتم
مسلمون.
قال الله تعالى في القرآن الكريم, أعوذ
بالله من الشيطان الرجيم, بسم الله الرحمن الرحيم. "يا أيها الذين أمنوا التقوا الله
وابتغوا إليه الوسيلة وجاهدوا في سبيله لعلكم تفلحون.
Hadirin Wal
Hadirat Sidang Jamaah Idhul Adha Yang berbahagia
Dua bulan
sembilan hari yang lalu kita telah merayakan Idhul Fitri yang banyak mengandung
hikmah dan pelajaran yang sapat kita manfaatkan dalam arena kehidupan dan
pembangunan sekarang ini.
Pada hari ini
bersama-sama dengan kita, berpuluh juta kaum muslimin dan muslimat di seluruh
penjuru dan pelosok dunia, pada berbagai negara, serentak berduyun-duyun menuju
tanah lapang, masjid-masjid dan mushalla-mushalla untuk melaksanakan shalat
Idhul Adha.
Kedatangan
mereka laksana jarum yang ditarik oleh besi baja, bukan karena dikerahkan atau
diangkut, bukan pula karena keuntungan-keuntungan dunia yang bersifat material,
tetapi semata-mata didorong oleh semangat patuh dan taat akan perintah Allah
SWT.
Mulai sejak
terbenam matahari kemarin memasuki tanggal 10 Zulhijjah dan tiga hari
sesudahnya, yang dinamakan dengan hari tasyriq, kita melaksanakan anjuran
Rasulullah, yaitu mengucapkan dan mengumandangkan kalimat takbir, tahmid,
tahlil dan lain sebagainya. Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar. Laa
Ilaaha Illallah, Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillaahil hamd. Allah Maha Besar,
Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Tiada Tuhan Selain Allah, Allah Maha Besar,
Segala pujian hanya untuk Allah.
Inilah yang kita
sorakkan dan kita soraikan, kita serukan dan kita seraikan, selama hayat masih
dikandung badan.
Kalimat takbir,
Allahu Akbar, bagi kita kaum muslimin laksana aliran listrik yang menimbulkan stroom
pada diri kita, menimbulkan dinamo dan dinamika, atau menimbulkan kekuatan
dalam hidup kita.
Allahu Akbar,
Allah Yang Maha Besar, yang lain kecil dihadapan Allah, baik langit ataupun
bumi, bulan, bintang ataupun matahari, gubung atau lautan. Apalagi kita yang
bernama manusia ini.
Karena itu tidaklah pada tempatnya, apabila ada
manusia menyombongkan diri atas kelebihan yang dimilikinya. Allahu Akbar,
Walillaahil hamd. Tidak ada yang berhak dipuja dan puji, disanjung dan
dijunjung, kecuali Allah SWT.
إياك
نعبد وإياك نستعين (الفاتحة : 5)
“Hanya Engkau yang kami sembah dan kepada Engkau
saja kami minta tolong” (Al-Fatihah : 5)
Perintah Allah
di atas segala perintah. Kita boleh patuh kepada perintah manusia selama tidak
bertentangan dengan perintah Allah. dan kita tidak wajib patuh kepada perintah
manusia kalau akan membawa kita durhaka kepada Allah Al-Khaliq.
Ma`asyiral
muslimin wal muslimat rahima kumullah
Nun jauh di
sana, di suatu tempat bernama Mina, di wilayah kota suci Makkah al-Mukarramah,
tengah berkumpul jutaan umat muslim dari seluruh penjuru dunia. Laki-laki dan
perempuan, tua dan muda, dengan suka rela dan penuh harapan dan kecintaan
kepada Allah, dengan memakai pakaian yang sama, mengulangi jejak perjalanan
Nabi Allah Ibrahim, Siti Hajar dan Ismail melakukan napak tilas untuk memenuhi
panggilan Allah.
Mereka datang
dari berbagai negara, dengan mengarungi lautan, melintasi udara, bahkan
sebagian mereka ada yang datang bersama anak dan isterinya. Mereka datang
untuk memenuhi panggilan Allah, sebagaimana yang tercantum dalam surat al-Hajj
ayat 27 :
وأذن
في الناس بالحج يأتوك رجالا وعلى كل ضامر يأتين من كل فج عميق
“Dan
Proklamirkanlah kepada umat manusia untuk melaksanakan haji, niscaya mereka
akan datang kepadamu dengan berjalan kaki dan mengendarai unta yang kurus dan
datang dari segenap penjuru yang jauh”. (Al-Hajj : 27)
Demi untuk mengikuti perintah Allah dan menunaikan rukun Islam yang
ke-5 itu. Maka presiden tidak-segan-segan meninggalkan istananya. Raja meninggalkan tahtanya. Panglima meninggalkan markasnya, saudagar dan
pengusaha meninggalkan toko dan proyeknya. Petani meninggalkan sawah dan
ladangnya.
Ibadah haji yang
diwajibkan sekali seumur hidupbagi orang yang mampu, seperti Firman Allah dalam
surat Ali Imran ayat 97, yang berbunyi :
... ولله على
الناس حج البيت من استطاع إليه سبيلا...
“…Dan
mengerjakan haji adalah kewajiban manusia kepada Allah, yaitu (bagi) orang yang
sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah…”.
Yang dimaksud dengan sanggup (istitha`ah), bukan hanya sanggup
ekonomi, tetapi juga sehat rohani, jasmani dan aman dalam perjalanan.
Berkumpulnya
kaum Muslimin pada hari ini disuatu gurun pasir yang tandus dan terik, dengan
pakaian seragam putih yang tidak berjahit, adalah suatu perlambang demokrasi
dalam ajaran Islam. Pada saat itu tidak dapat dibedakan antara
seorang kaya dengan si miskin, antara seorang pembesar dengan rakyat biasa,
antara atasan dengan bawahan dan lain sebagainya. Semuanya merasa setingkat
sederajat, sama-sama hamba Allah yang sedang berhadapan dengan Yang Maha Kuasa.
Karena hina
dan mulianya seseorang ditentukan oleh ketaqwaannya, seperti Firman Allah dalam
Surat al-Hujurat : 13.
يا
أيها الناس إنا خلقناكم من ذكر وأنثى وجعلناكم شعوبا وقبائل لتعارفوا إن أكرمكم
عند الله أتقاكم إن الله عليم خبير
“Hai
seluruh manusia, sesungguhnya Kami ciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan,
serta Kami jadikan kamu bersuku-suku dan berbangsa-bangsa, agar kamu saling
mengenal. Sesungguhnya orang yang mulia di sisi Allah di antara kamu adalah
orang yang paling bertaqwa”.
Dengan
demikian, maka peristiwa ibadah haji benar-benmar merupakan suatu kongres
internasional ang dihadiri oleh berbagai bangsa dan
bahasa, tetapi bersatu dalam pandangan hirup atau way of life.
Ibadah haji
itu bukanlah semata-mata satu cara ubudiyah, tetapi mengandung manfaat
langsungyang mempunyai pengaruh dalam kehidupan manusia, pribadi ataupun ke
dalam masyarakat.
الله أكبر 3 × ولله الحمد
Maasyiral
muslimin wal muslimat rahima kumullah
Hari ini dinamakan Idhul Adha, Idhul Nahri atau Idhul Qurban, hal mana
mengingatkan kita kepada suatu nostalgia dan historis tentang diri dan keluarga
Nabi Allah Ibrahim as.
Tatkala Nabi Ibrahim mendapat tugas dari Allah untuk menyampaikan
dakwah kebenaran kepada kaumnya. Dia mendapat rintangan dan halangan yang
hebat, sehingga pada suatu ketika beliau terpaksa meninggalkan kampung
halamannya. Mengembara dari suatu negeri ke negeri lain. Pada tiap daerah yang
dikunjunginya, dia dibenci dan dianiaya, bahkan dihukum oleh Raja Namruz yang
zhalim dan sombong dengan melemparkan Ibrahim ke dalam api unggun yang besar,
namun dengan izin Allah, api tidak mampu membinasakannya, Firman Allah :
قلنا
يا نار كوني بردا وسلاما على إبراهيم
“Kami berkata
: Hai api, dinginlah dan selamatkan Ibrahim”. (al-Anbiya : 69)
Walaupun jiwanya sering terancam, berkali-kali disiksa dan
dipenjarakan. Namun semangatnya tidaklah patah. Dan satu hal yang mengembirakan
hatinya ialah kesetiaan istrinya Siti Sarah yang senantiasa menyertainya,
menjadi teman tertawa diwaktu suka, kawan menangis dikala duka.
Tetapi di samping itu, ada hal lain yang dirasakan oleh Nabi Ibrahim
sebagai satu kekosongan, yaitu sudah puluhan tahun dia hidup bersama isterinya.
Tapi mereka masih belum mendapat karunia anak, sedangkan usia Nabi Ibrahim
waktu itu telah mencapai 65 tahun.
Dalam alam pikiran Nabi Ibrahim kerap kali tergambar, bahwa apabila
kelak dia dipanggil menghadap kehadirat Ilahi, maka tak ada putra yang akan
menyambung keturunannya, tak ada ahli waris yang akan meneruskan cita-cita dan
perjuangannya. Nasibnya bagai pohon yang tidak bertunas. Dia melihat masa depan dengan
pandangan yang gelap dan suram.
Gambaran yang suram inilah yang menyebabkan
isteri Nabi Ibrahim as. mengorbankan perasaannya sebagai seorang isteri dan
wanita. Dan menyarankan kepada suaminya untuk menikahi pembantu mereka yang
bernama Siti Hajar, yang selalu turut bersama-sama mereka dalam pengembaraan
itu.
Nabi Ibrahim kawinlah dengan Siti Hajar, berkat
doa yang senantiasa yang mereka mohonkan, tidak lama kemudian Siti Hajar
melahirkan seorang anak laki-laki yang kemudian diberi nama Ismail. Pada
periode ini hanya Ismaillah satu-satunya putra Nabi Ibrahim as. anak kandung
sibiran tulang yang menjadi Qurratu `Ainin (cahaya mata). Semangat dan
spirit Nabi Ibrahim semakin kuat melaksanakan tugas-tugasnya setelah memperoleh
anak itu.
Anak tersebut makin lama makin besar, bahkan sudah dapat membantu misi
ayahnya. Pada saat-saat yang demikian, rupanya Tuhan akan mencoba lagi kekuatan
iman Nabi Ibrahim as., cara dan prosesnya dijelaskan dalam al-Quran sebagai
berikut :
فلما
بلغ معه السعي قال يا بني إني أرى في المنام أني أذبحك فانظر ماذا ترى قال يا أبت
افعل ما تؤمر ستجدني إن شاء الله من الصابرين
Pada ayat ini dijelaskan, Nabi Ibrahim melihat dalam mimpinya bahwa ia
diperintahkan oleh Tuhan untuk menyembelih putra belahan hatinya itu. Dalam
jiwanya bercampur dua macam perasaan ; perasaan dan naluri seorang ayah yang
cinta dan sayang kepada anaknya dan perasaan sebagai hamba Allah yang harus
tha`at menjalankan perintah-Nya.
Ketika dilanda komplik jiwa yang rumit itu, Nabi Ibrahim menceritakan
peristiwa alam mimpinya itu kepada Ismail, untuk mengajukan pendapat, bagaimana
tanggapan Ismail terhadap ujian yang sanggup mendirikan bulu roma itu.
“Laksanakan perintah itu tanpa ragu hai ayah !, Insya Allah ayah akan
menyaksikan sendiri bahwa ananda akan bersabar menghadapi ujian itu”. Sahut
Ismail.
Dalam suasana yang amat mengharukan itu. Tapi diikuti oleh iman yang
tidak bergoncang sedikit jua. Maka ayah dan ibu saling pandang memandang,
pandangan yang sukar diungkapkan dengan dengan rangkaian kata-kata.
Pada momentum dan detik-detik yang singkat itu, Tuhan menunjukkan
kekuasaan dan kerahiman-Nya. Allah menahan tangan Ibrahim tatkala menarik pisau
yang berkilat itu dalam keadaan yang amat ajaib yang tidak dapat dijangkau oleh
kemampuan akal pikiran manusia dan tiba-tiba dari alam ghaib muncul seekor
kibsy (kambing atau biri-biri) dan Ibrahim diperintahkan oleh Allah untuk
menyembelih kambing itu,sebagai ganti anaknya yang sedianya akan sisembelihnya.
Dengan demikian Ismail lepaslah dari renggutan maut.
الله
أكبر 3 × ولله الحمد
Dari sejarah yang diuraikan itu sebagai prolognya, maka melalui
peristiwa itu Allah mensyariatkan supaya kita berkorban dengan menyembelih
hewan pada tiap tahun.
Korban dal;am pengertian yang lebih luas ialah setiap derma yang dapat
membantu dalam menegakkan syariat agama Allah dalam bentuk apapun . orang yang
kuat bisa berkorban dengan tenaganya. Ulama berkorban dengan ilmu
dan alam pikirannya. Orang kaya berkorban dengan hartanya dan seterusnya.
Dan
semangat berkorban ini hendaklah selalu kita giatkan, terutama dalam krisis
ekonmi sekarang ini, dimana sikap tolong-menolong dan tenggang rasa, tepa
selera dan kesetiakawanan social perlu kita bina.
Ibrahim adalah bapak persatuan dan perdamaian,
dan Nabi Muhammada sebagai rasul terakhir. Beliau-beliau itu adalah
manusia-manusia pelopor pembangunan, sama-sama mengarahkan umat pada titik
perimbangan antara lahir dan bathin. Antara material dunia dengan akhirat.
Terwujudnya hal ini tentu akan mengantarkan manusia, bangsa dan negara kita
pada ketenangan dan kebahagiaan.
الله
أكبر 3 × ولله الحمد
Kaum Muslimin dan Muslimat yang berbahagia
Dalam
pembangunan manusia Indonesia sekarang ini, mari kita perhatikan salah
satu petunjuk Nabi kita Muhammad saw. Yaitu ada lima komponen kualitas manusia
ang wajib ditegakkan di tengah-tengah masyarakat. Sabda Rasulullah saw. :
قال
ص. م : الدنيا بستان تزينها بخمسة أشياء : علم العلماء وعدل الأمراء والعبادة
العباد وأمانة التجارونصيحة الفش.
Dunia ibarat sebuah taman, yang dihiasi oleh lima
tanaman hias yang indah,
1.
Ilmunya para
ulama dan cendikiawan,
2.
Adilnya para penguasa,
3.
Ibadahnya rakyat banyak,
4.
Usahawan yang jujur, dan
5.
Disiplin para
pegawai dan pekerja.
Alangkah indahnya tamsil yang dibuat oleh
Rasulullah saw. ini, ada lima kelompok kualitas manusia pembangunan, yang harus
ditumbuhkan di taman tanah air Indonesia tercinta ini. Ilmu dari ulama yang
belajar wahyu dan hadis dari Rasulullah saw. Dipadukan dengan ilmu para
cendikiawan yang belajar ilmu keduniaan. Kalau dua hal ini diserasikan, inilah
yang akan menjadi tanaman indah pertama yang akan menghiasi bumi Indonesia ini.
Kemudian penguasa-penguasa yang adil, yang
memelihara keadilan, menjaga keadilan, menegakkan dan mempertahankan keadilan
untuk orang lain dan buat dirinya sendiri.
Selanjutnya usahawan-usahawan, pedagang-pedagang,
importir dan eksportir yang jujur, mencari rizki dengan jalan yang telah
ditentukan oleh Allah dan Rasulullah, dengan jalan yang halal, benar dan
diridhai, sesuai dengan peraturan yang berlaku, tidak dengan jalan melanggar
hukum, manipulasi, korupsi dan lain sebagainya.
Rakyat banyak yang tha`at ibadahnya, beragama
yang benar, beribadah kepada Allah menurut ajaran yang diwahyukan oleh Allah
kepada Nabi-nabi-Nya. Tidak membikin agama, dan ajaran yang dibikin-bikin
sendiri.
Yang terakhir adalah para pegawai negeri dan
swasta, kaum pekerja, buruh yang mendapat imbalan jasa pada umumnya, berlaku
disiplin dalam dirinya, mendahulukan kewajiban dari pada haknya.
Apabila yang lima itu tumbuh subur di negara kita
ini, alangkah indahnya taman Indonesia tercinta ini. Namun, apabila itu tidak
kita laksanakan, maka sebaliknya Rasulullah saw. pun menjelaskan :
وجاء
إبليس بخمسة اعلام فأقامها بجنب هذه الخمس, وجاء بالجسد فركزه بجنب العلم, وجاء
بالفجور فركزه بجنب العدل وجاء بالرياء فركزه بجنب العبادة وجاء بالخيانة فركزه
بجنب الأمانة وجاء بالفش فركزه بجنب النصيحة.
Maka datanglah iblis (kekuatan-kekuatan
destruktif) dengan membaa lima panji-panji yang ditancapkannya menggantikan
yang lima tadi :
1.
Ilmu ulama yang
benar, diganti dengan hasud, curiga-mencurigai, fitnah-memfitnah dll.
2.
Adilnya
penguasa, diganti dengan penguasa yang zhalim.
3.
Ibadahnya rakyat
banyak diganti dengan riya (sekedar untuk dilihat orang banyak sebagai
tontonan).
4.
Usahawan yang
jujur, diganti dengan usahawan yang menyeleweng, penipu dan penerima sogok.
5.
Pegawai yang
disiplin, diganti dengan pegawai yang bobrok, korupsi dan tidak disiplin dalam
menjalankan tugasnya, yang hanya pandai menuntut hak tanpa melaksanakan
kewajiban.
Apabila lima pohon racun perusak ini tumbuh
ditengah-tengah masyarakat, bangsa dan negara kita. Maka masyarakata ini,
bangsa ini, negara ini, bukan lagi taman yang indah, tempat bernaung disaat
kepanasan dan tempat berteduh dikala kehujanan, tempat rekreasi keluarga, pelepas
penat dan stres setelah bekerja. Tetapi ia akan berubah menjadi hutan belantara
yang seram dan begis menakutkan, di sana akan berlaku hukum rimba yang liar,
orang bagaikan binatang buas, yang kuat akan menindas dan memakan yang lemah.
Na`uzubillahi min zaalik.
Kaum Muslimin sidang Idhul Adha yang berbahagia,
Kesabaran, ketabahan, keimanan, ketaqwaan dan
keyakinan Nabi Ibrahim as. dan keluarganya perlu kita contoh dan kita
aktualisasikan dalam kehidupan sekarang ini. Apalagi disaat negara kita dilanda
krisis multi dimensi yang berkepanjangan ini , yang cukup serius dan
memprihatinkan, apalagi krisis ekonomi yang dampaknya bukan saja dirasakan oleh
rakyat kecil yang mempunyai ekonomi lemah, tetapi juga dirasakan oleh kalangan
ekonomi menengah ke atas, meskipun tidak separah yang dirasakan oleh rakyat
kecil.
Namun kita tidak boleh berputus asa, apatis dan
pesimis menghadapi situasi yang demikian, Allah menyatakan :
يا
بني اذهبوا فتحسسوا من يوسف وأخيه ولا تيأسوا من روح الله إنه لا ييأس من روح الله
إلا القوم الكافرون
“Dan
janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tidak ada yang
berputus asa dari rahmat Allah kecuali orang-orang kafir”. (Yusuf : 87)
Marilah kita hadapi segala problema hidup dengan
rasa optimis dan dan penuh harapan, bahwa Allah akan senantiasa memberikan
jalan keluar dari segala kesulitan dan krisis apapun, asal kita selalu ingat
kepadanya dan memposisikan diri kita ke dalam yang lima hal tadi, sesuai dengan
kondisi kita masing-masing. Dengan demikian kunci kemakmuran dan kebahagiaan
hidup bukan hanya IPTEK, sebagai hasil penalaran akal dan pikiran manusia,
tetapi juga Iman dan Taqwa (IMTAQ) yang membuat manusia dekat kepada Allah SWT.
الله
أكبر 3 × ولله الحمد
Hadirin Kaum Muslimin yang berbahagia,
Akhirnya marilah kita sama-sama bermunajat,
memohon kehadirat Allah SWT.
Ya Allah Ya Tuhan Kami Yang Maha Agung,
Pada hari ini kami berkumpul ditempat ini, untuk
mengagungkan asma-Mu, memuja dan memuji-Mu. Serta mendekatkan diri kepada-Mu.
Kiranya Engkau jadikan kami hamba-Mu yang setia dan taat menjalankan
perintah-Mu. Di mana saja dan kapan saja, serta dalam situasi dan kondisi yang
bagaimanapun jua, karena Engkaulah satu-satunya Tuhan tempat kami menyembah dan
bermohon.
Ya Allah Ya Tuhan Kami,
Kami hidup dalam zaman yang super modern, penuh
tantangan, ujian dan cobaan. Karenanya, jadikanlah iman kami iman yang membaja,
laksana imannya Nabi Ibrahim dan Ismail `Alaimas-salam, kuatkanlah pendirian
kami, serta tanamkanlah rasa persatuan dan kesatuan dalam jiwa kami, sehingga
kami selamat dalam menghadapi gelombang, badai dan topan kehidupan dunia ini.
Ya Allah Ya Tuhan Kami,
Kami menyadari betul betapa banyak dosa dan
kesalahan yang telah kami perbuat, tiada gunung yang mengimbangi dan tiada
lautan yang menyamai. Banyaknya melebihi pasir di pantai, jumlahnya melampaui
bintang di langit, namun kami yakin Ya Allah, pintu maghfirah dan ampunan-Mu
melebihi luasnya langit dan bumi. Dari itu bukakanlah pintu maghfirah dan
ampunan-Mu untuk kami, hamba-hamba-Mu yang lemah dan dha`if ini. Engkaulah
satu-satunya tali pergantungan harapan kami.
Ya Allah Ya Tuhan Kami,
Engkau adalah tempat kami mengadukan nasib dan peruntungan.
Dengarkanlah Ya Allah rintihan hati kami. Kami cinta kepada Engkau, karena itu
janganlah engkau cabut nikmat yang telah, sedang dan akan Engkau berikan kepada
kami dan janganlah Engkau siksa kami apabila tersalah dan lalai.
Ya Allah Ya Tuhan Kami,
Kalau boleh meratap kami akan meratap, kalau
boleh menangis kami akan menangis, seraya memohon kepada Engkau Ya Allah,
ampunilah dosa-dosa kami, dosa kedua orang tua kami, dosa kaum muslimin dan
muslimat, para syuhada` yang pusaranya bertebaran di mana-mana. Ada yang
dikenal dan lebih banyak yang tidak sempat kami kenal, namun Engkau Ya Allah
Maha Tahu dan Maha Pengampun.
Ya Allah Ya Tuhan Kami,
Berilah hidayah dan taufiq-Mu kepada para
pemimpin negara dan masyarakat kami. Bila mereka lemah, kuatkan dengan kasih-Mu
Ya Allah, Bila mereka keliru, luruskan dangan Rahman dan Rahim-Mu Ya Allah,
karena mereka adalah manusia biasa yang mungkin khilaf dan tersalah.
Ya Allah Ya Tuhan Kami,
Cucurkanlah berkah-Mu buat generasi muda kami,
agar mereka mampu memilih nilai-nilai Ilahi dalam hidupnya, agar mengenal kalam
Ilahi dalam berilmu, tidak tergoda semaraknya nafsu, tidak tergiur oleh umbu
rayu dunia, bimbinglah mereka agar selalu berpendirian dalam berjuang dan
istiqamah dalam hidup.
Ya Allah Ya Tuhan Kami,
Jadikanlah negara kami Rapublik Indonesia ini
negara yang aman, makmur, bahagia dan sejahtera bawah naungan rahmat dan
maghfirah-Mu.
ربنا أتنا فى الدنيا حسنة وفى الأخرة
حسنة وقنا عذاب النار.
وصلى الله على سيدنا محمد وعلى أله
وأصحابه أجمعين, والحمد لله رب العالمين
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته