Jumat, 29 September 2017

Tausiyah Islam



KHUTBAH IDHUL ADHA
IBADAH QURBAN DAN PENINGKATAN KUALITAS INSAN PEMBANGUNAN
(DR. HASAN ZAINI, MA/7 APRIL 1998)

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

 

الله أكبر 9 ×  الله أكبر ولله الحمد.
الحمد لله الذي جعل هذا اليوم عيد للمسلمين. عيد المبارك والسعادة للمؤمنين, أشهد أن لا إله إلا الله هو الواحد القهار. وأشهد أن محمدا عبده ورسوله جاهد الباطل بسيف الحق, وجاهد في الله حق جهاده وحامل الأبرار.
اللهم صل وسلم على النبي الكريم, وعلى أله وأصحابه ومن اتبعهم بإحسان إلى يوم الدين. أما بعد فيا عباد الله, أوصيكم وإياي بتقوى الله فقد فاز المتقون – اتقوا الله حق تقاته ولا تموتن إلا وأنتم مسلمون.
قال الله تعالى في القرآن الكريم, أعوذ بالله من الشيطان الرجيم, بسم الله الرحمن الرحيم.     "يا أيها الذين أمنوا التقوا الله وابتغوا إليه الوسيلة وجاهدوا في سبيله لعلكم تفلحون.

Hadirin Wal Hadirat Sidang Jamaah Idhul Adha Yang berbahagia
Dua bulan sembilan hari yang lalu kita telah merayakan Idhul Fitri yang banyak mengandung hikmah dan pelajaran yang sapat kita manfaatkan dalam arena kehidupan dan pembangunan sekarang ini.
Pada hari ini bersama-sama dengan kita, berpuluh juta kaum muslimin dan muslimat di seluruh penjuru dan pelosok dunia, pada berbagai negara, serentak berduyun-duyun menuju tanah lapang, masjid-masjid dan mushalla-mushalla untuk melaksanakan shalat Idhul Adha.
Kedatangan mereka laksana jarum yang ditarik oleh besi baja, bukan karena dikerahkan atau diangkut, bukan pula karena keuntungan-keuntungan dunia yang bersifat material, tetapi semata-mata didorong oleh semangat patuh dan taat akan perintah Allah SWT.
Mulai sejak terbenam matahari kemarin memasuki tanggal 10 Zulhijjah dan tiga hari sesudahnya, yang dinamakan dengan hari tasyriq, kita melaksanakan anjuran Rasulullah, yaitu mengucapkan dan mengumandangkan kalimat takbir, tahmid, tahlil dan lain sebagainya. Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar. Laa Ilaaha Illallah, Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillaahil hamd. Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Tiada Tuhan Selain Allah, Allah Maha Besar, Segala pujian hanya untuk Allah.
Inilah yang kita sorakkan dan kita soraikan, kita serukan dan kita seraikan, selama hayat masih dikandung badan.
Kalimat takbir, Allahu Akbar, bagi kita kaum muslimin laksana aliran listrik yang menimbulkan stroom pada diri kita, menimbulkan dinamo dan dinamika, atau menimbulkan kekuatan dalam hidup kita.
Allahu Akbar, Allah Yang Maha Besar, yang lain kecil dihadapan Allah, baik langit ataupun bumi, bulan, bintang ataupun matahari, gubung atau lautan. Apalagi kita yang bernama manusia ini.
Karena itu tidaklah pada tempatnya, apabila ada manusia menyombongkan diri atas kelebihan yang dimilikinya. Allahu Akbar, Walillaahil hamd. Tidak ada yang berhak dipuja dan puji, disanjung dan dijunjung, kecuali Allah SWT.
إياك نعبد وإياك نستعين (الفاتحة : 5)
Hanya Engkau yang kami sembah dan kepada Engkau saja kami minta tolong” (Al-Fatihah : 5)
Perintah Allah di atas segala perintah. Kita boleh patuh kepada perintah manusia selama tidak bertentangan dengan perintah Allah. dan kita tidak wajib patuh kepada perintah manusia kalau akan membawa kita durhaka kepada Allah Al-Khaliq.

Ma`asyiral muslimin wal muslimat rahima kumullah
Nun jauh di sana, di suatu tempat bernama Mina, di wilayah kota suci Makkah al-Mukarramah, tengah berkumpul jutaan umat muslim dari seluruh penjuru dunia. Laki-laki dan perempuan, tua dan muda, dengan suka rela dan penuh harapan dan kecintaan kepada Allah, dengan memakai pakaian yang sama, mengulangi jejak perjalanan Nabi Allah Ibrahim, Siti Hajar dan Ismail melakukan napak tilas untuk memenuhi panggilan Allah.
Mereka datang dari berbagai negara, dengan mengarungi lautan, melintasi udara, bahkan sebagian mereka ada yang datang bersama anak dan isterinya. Mereka datang untuk memenuhi panggilan Allah, sebagaimana yang tercantum dalam surat al-Hajj ayat 27 :
وأذن في الناس بالحج يأتوك رجالا وعلى كل ضامر يأتين من كل فج عميق

Dan Proklamirkanlah kepada umat manusia untuk melaksanakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki dan mengendarai unta yang kurus dan datang dari segenap penjuru yang jauh”. (Al-Hajj : 27)
Demi untuk mengikuti perintah Allah dan menunaikan rukun Islam yang ke-5 itu. Maka presiden tidak-segan-segan meninggalkan istananya. Raja meninggalkan tahtanya. Panglima meninggalkan markasnya, saudagar dan pengusaha meninggalkan toko dan proyeknya. Petani meninggalkan sawah dan ladangnya.
Ibadah haji yang diwajibkan sekali seumur hidupbagi orang yang mampu, seperti Firman Allah dalam surat Ali Imran ayat 97, yang berbunyi :
... ولله على الناس حج البيت من استطاع إليه سبيلا...
“…Dan mengerjakan haji adalah kewajiban manusia kepada Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah…”.
Yang dimaksud dengan sanggup (istitha`ah), bukan hanya sanggup ekonomi, tetapi juga sehat rohani, jasmani dan aman dalam perjalanan.
Berkumpulnya kaum Muslimin pada hari ini disuatu gurun pasir yang tandus dan terik, dengan pakaian seragam putih yang tidak berjahit, adalah suatu perlambang demokrasi dalam ajaran Islam. Pada saat itu tidak dapat dibedakan antara seorang kaya dengan si miskin, antara seorang pembesar dengan rakyat biasa, antara atasan dengan bawahan dan lain sebagainya. Semuanya merasa setingkat sederajat, sama-sama hamba Allah yang sedang berhadapan dengan Yang Maha Kuasa. Karena hina dan mulianya seseorang ditentukan oleh ketaqwaannya, seperti Firman Allah dalam Surat al-Hujurat : 13.
يا أيها الناس إنا خلقناكم من ذكر وأنثى وجعلناكم شعوبا وقبائل لتعارفوا إن أكرمكم عند الله أتقاكم إن الله عليم خبير
Hai seluruh manusia, sesungguhnya Kami ciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan, serta Kami jadikan kamu bersuku-suku dan berbangsa-bangsa, agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang mulia di sisi Allah di antara kamu adalah orang yang paling bertaqwa”.
Dengan demikian, maka peristiwa ibadah haji benar-benmar merupakan suatu kongres internasional ang dihadiri oleh berbagai bangsa dan bahasa, tetapi bersatu dalam pandangan hirup atau way of life.
Ibadah haji itu bukanlah semata-mata satu cara ubudiyah, tetapi mengandung manfaat langsungyang mempunyai pengaruh dalam kehidupan manusia, pribadi ataupun ke dalam masyarakat.

الله أكبر 3 × ولله الحمد

Maasyiral muslimin wal muslimat rahima kumullah
Hari ini dinamakan Idhul Adha, Idhul Nahri atau Idhul Qurban, hal mana mengingatkan kita kepada suatu nostalgia dan historis tentang diri dan keluarga Nabi Allah Ibrahim as.
Tatkala Nabi Ibrahim mendapat tugas dari Allah untuk menyampaikan dakwah kebenaran kepada kaumnya. Dia mendapat rintangan dan halangan yang hebat, sehingga pada suatu ketika beliau terpaksa meninggalkan kampung halamannya. Mengembara dari suatu negeri ke negeri lain. Pada tiap daerah yang dikunjunginya, dia dibenci dan dianiaya, bahkan dihukum oleh Raja Namruz yang zhalim dan sombong dengan melemparkan Ibrahim ke dalam api unggun yang besar, namun dengan izin Allah, api tidak mampu membinasakannya, Firman Allah :

قلنا يا نار كوني بردا وسلاما على إبراهيم
Kami berkata : Hai api, dinginlah dan selamatkan Ibrahim”. (al-Anbiya : 69)
Walaupun jiwanya sering terancam, berkali-kali disiksa dan dipenjarakan. Namun semangatnya tidaklah patah. Dan satu hal yang mengembirakan hatinya ialah kesetiaan istrinya Siti Sarah yang senantiasa menyertainya, menjadi teman tertawa diwaktu suka, kawan menangis dikala duka.
Tetapi di samping itu, ada hal lain yang dirasakan oleh Nabi Ibrahim sebagai satu kekosongan, yaitu sudah puluhan tahun dia hidup bersama isterinya. Tapi mereka masih belum mendapat karunia anak, sedangkan usia Nabi Ibrahim waktu itu telah mencapai 65 tahun.
Dalam alam pikiran Nabi Ibrahim kerap kali tergambar, bahwa apabila kelak dia dipanggil menghadap kehadirat Ilahi, maka tak ada putra yang akan menyambung keturunannya, tak ada ahli waris yang akan meneruskan cita-cita dan perjuangannya. Nasibnya bagai pohon yang tidak bertunas. Dia melihat masa depan dengan pandangan yang gelap dan suram.
Gambaran yang suram inilah yang menyebabkan isteri Nabi Ibrahim as. mengorbankan perasaannya sebagai seorang isteri dan wanita. Dan menyarankan kepada suaminya untuk menikahi pembantu mereka yang bernama Siti Hajar, yang selalu turut bersama-sama mereka dalam pengembaraan itu.
Nabi Ibrahim kawinlah dengan Siti Hajar, berkat doa yang senantiasa yang mereka mohonkan, tidak lama kemudian Siti Hajar melahirkan seorang anak laki-laki yang kemudian diberi nama Ismail. Pada periode ini hanya Ismaillah satu-satunya putra Nabi Ibrahim as. anak kandung sibiran tulang yang menjadi Qurratu `Ainin (cahaya mata). Semangat dan spirit Nabi Ibrahim semakin kuat melaksanakan tugas-tugasnya setelah memperoleh anak itu.
Anak tersebut makin lama makin besar, bahkan sudah dapat membantu misi ayahnya. Pada saat-saat yang demikian, rupanya Tuhan akan mencoba lagi kekuatan iman Nabi Ibrahim as., cara dan prosesnya dijelaskan dalam al-Quran sebagai berikut :

فلما بلغ معه السعي قال يا بني إني أرى في المنام أني أذبحك فانظر ماذا ترى قال يا أبت افعل ما تؤمر ستجدني إن شاء الله من الصابرين
Pada ayat ini dijelaskan, Nabi Ibrahim melihat dalam mimpinya bahwa ia diperintahkan oleh Tuhan untuk menyembelih putra belahan hatinya itu. Dalam jiwanya bercampur dua macam perasaan ; perasaan dan naluri seorang ayah yang cinta dan sayang kepada anaknya dan perasaan sebagai hamba Allah yang harus tha`at menjalankan perintah-Nya.
Ketika dilanda komplik jiwa yang rumit itu, Nabi Ibrahim menceritakan peristiwa alam mimpinya itu kepada Ismail, untuk mengajukan pendapat, bagaimana tanggapan Ismail terhadap ujian yang sanggup mendirikan bulu roma itu.
“Laksanakan perintah itu tanpa ragu hai ayah !, Insya Allah ayah akan menyaksikan sendiri bahwa ananda akan bersabar menghadapi ujian itu”. Sahut Ismail.
Dalam suasana yang amat mengharukan itu. Tapi diikuti oleh iman yang tidak bergoncang sedikit jua. Maka ayah dan ibu saling pandang memandang, pandangan yang sukar diungkapkan dengan dengan rangkaian kata-kata.
Pada momentum dan detik-detik yang singkat itu, Tuhan menunjukkan kekuasaan dan kerahiman-Nya. Allah menahan tangan Ibrahim tatkala menarik pisau yang berkilat itu dalam keadaan yang amat ajaib yang tidak dapat dijangkau oleh kemampuan akal pikiran manusia dan tiba-tiba dari alam ghaib muncul seekor kibsy (kambing atau biri-biri) dan Ibrahim diperintahkan oleh Allah untuk menyembelih kambing itu,sebagai ganti anaknya yang sedianya akan sisembelihnya. Dengan demikian Ismail lepaslah dari renggutan maut.
الله أكبر 3 × ولله الحمد
Dari sejarah yang diuraikan itu sebagai prolognya, maka melalui peristiwa itu Allah mensyariatkan supaya kita berkorban dengan menyembelih hewan pada tiap tahun.
Korban dal;am pengertian yang lebih luas ialah setiap derma yang dapat membantu dalam menegakkan syariat agama Allah dalam bentuk apapun . orang yang kuat bisa berkorban dengan tenaganya. Ulama berkorban dengan ilmu dan alam pikirannya. Orang kaya berkorban dengan hartanya dan seterusnya.
 Dan semangat berkorban ini hendaklah selalu kita giatkan, terutama dalam krisis ekonmi sekarang ini, dimana sikap tolong-menolong dan tenggang rasa, tepa selera dan kesetiakawanan social perlu kita bina.
Ibrahim adalah bapak persatuan dan perdamaian, dan Nabi Muhammada sebagai rasul terakhir. Beliau-beliau itu adalah manusia-manusia pelopor pembangunan, sama-sama mengarahkan umat pada titik perimbangan antara lahir dan bathin. Antara material dunia dengan akhirat. Terwujudnya hal ini tentu akan mengantarkan manusia, bangsa dan negara kita pada ketenangan dan kebahagiaan.
الله أكبر 3 × ولله الحمد
Kaum Muslimin dan Muslimat yang berbahagia
Dalam  pembangunan manusia Indonesia sekarang ini, mari kita perhatikan salah satu petunjuk Nabi kita Muhammad saw. Yaitu ada lima komponen kualitas manusia ang wajib ditegakkan di tengah-tengah masyarakat. Sabda Rasulullah saw. :
قال ص. م : الدنيا بستان تزينها بخمسة أشياء : علم العلماء وعدل الأمراء والعبادة العباد وأمانة التجارونصيحة الفش.
Dunia ibarat sebuah taman, yang dihiasi oleh lima tanaman hias yang indah,
1.      Ilmunya para ulama dan cendikiawan,
2.      Adilnya para penguasa,
3.      Ibadahnya rakyat banyak,
4.      Usahawan yang jujur, dan
5.      Disiplin para pegawai dan pekerja.
Alangkah indahnya tamsil yang dibuat oleh Rasulullah saw. ini, ada lima kelompok kualitas manusia pembangunan, yang harus ditumbuhkan di taman tanah air Indonesia tercinta ini. Ilmu dari ulama yang belajar wahyu dan hadis dari Rasulullah saw. Dipadukan dengan ilmu para cendikiawan yang belajar ilmu keduniaan. Kalau dua hal ini diserasikan, inilah yang akan menjadi tanaman indah pertama yang akan menghiasi bumi Indonesia ini.
Kemudian penguasa-penguasa yang adil, yang memelihara keadilan, menjaga keadilan, menegakkan dan mempertahankan keadilan untuk orang lain dan buat dirinya sendiri.
Selanjutnya usahawan-usahawan, pedagang-pedagang, importir dan eksportir yang jujur, mencari rizki dengan jalan yang telah ditentukan oleh Allah dan Rasulullah, dengan jalan yang halal, benar dan diridhai, sesuai dengan peraturan yang berlaku, tidak dengan jalan melanggar hukum, manipulasi, korupsi dan lain sebagainya.
Rakyat banyak yang tha`at ibadahnya, beragama yang benar, beribadah kepada Allah menurut ajaran yang diwahyukan oleh Allah kepada Nabi-nabi-Nya. Tidak membikin agama, dan ajaran yang dibikin-bikin sendiri.
Yang terakhir adalah para pegawai negeri dan swasta, kaum pekerja, buruh yang mendapat imbalan jasa pada umumnya, berlaku disiplin dalam dirinya, mendahulukan kewajiban dari pada haknya.
Apabila yang lima itu tumbuh subur di negara kita ini, alangkah indahnya taman Indonesia tercinta ini. Namun, apabila itu tidak kita laksanakan, maka sebaliknya Rasulullah saw. pun menjelaskan :
وجاء إبليس بخمسة اعلام فأقامها بجنب هذه الخمس, وجاء بالجسد فركزه بجنب العلم, وجاء بالفجور فركزه بجنب العدل وجاء بالرياء فركزه بجنب العبادة وجاء بالخيانة فركزه بجنب الأمانة وجاء بالفش فركزه بجنب النصيحة.
Maka datanglah iblis (kekuatan-kekuatan destruktif) dengan membaa lima panji-panji yang ditancapkannya menggantikan yang lima tadi :
1.       Ilmu ulama yang benar, diganti dengan hasud, curiga-mencurigai, fitnah-memfitnah dll.
2.       Adilnya penguasa, diganti dengan penguasa yang zhalim.
3.       Ibadahnya rakyat banyak diganti dengan riya (sekedar untuk dilihat orang banyak sebagai tontonan).
4.       Usahawan yang jujur, diganti dengan usahawan yang menyeleweng, penipu dan penerima sogok.
5.       Pegawai yang disiplin, diganti dengan pegawai yang bobrok, korupsi dan tidak disiplin dalam menjalankan tugasnya, yang hanya pandai menuntut hak tanpa melaksanakan kewajiban.
Apabila lima pohon racun perusak ini tumbuh ditengah-tengah masyarakat, bangsa dan negara kita. Maka masyarakata ini, bangsa ini, negara ini, bukan lagi taman yang indah, tempat bernaung disaat kepanasan dan tempat berteduh dikala kehujanan, tempat rekreasi keluarga, pelepas penat dan stres setelah bekerja. Tetapi ia akan berubah menjadi hutan belantara yang seram dan begis menakutkan, di sana akan berlaku hukum rimba yang liar, orang bagaikan binatang buas, yang kuat akan menindas dan memakan yang lemah. Na`uzubillahi min zaalik.

Kaum Muslimin sidang Idhul Adha yang berbahagia,
Kesabaran, ketabahan, keimanan, ketaqwaan dan keyakinan Nabi Ibrahim as. dan keluarganya perlu kita contoh dan kita aktualisasikan dalam kehidupan sekarang ini. Apalagi disaat negara kita dilanda krisis multi dimensi yang berkepanjangan ini , yang cukup serius dan memprihatinkan, apalagi krisis ekonomi yang dampaknya bukan saja dirasakan oleh rakyat kecil yang mempunyai ekonomi lemah, tetapi juga dirasakan oleh kalangan ekonomi menengah ke atas, meskipun tidak separah yang dirasakan oleh rakyat kecil.
Namun kita tidak boleh berputus asa, apatis dan pesimis menghadapi situasi yang demikian, Allah menyatakan :

يا بني اذهبوا فتحسسوا من يوسف وأخيه ولا تيأسوا من روح الله إنه لا ييأس من روح الله إلا القوم الكافرون

Dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tidak ada yang berputus asa dari rahmat Allah kecuali orang-orang kafir”. (Yusuf : 87)
Marilah kita hadapi segala problema hidup dengan rasa optimis dan dan penuh harapan, bahwa Allah akan senantiasa memberikan jalan keluar dari segala kesulitan dan krisis apapun, asal kita selalu ingat kepadanya dan memposisikan diri kita ke dalam yang lima hal tadi, sesuai dengan kondisi kita masing-masing. Dengan demikian kunci kemakmuran dan kebahagiaan hidup bukan hanya IPTEK, sebagai hasil penalaran akal dan pikiran manusia, tetapi juga Iman dan Taqwa (IMTAQ) yang membuat manusia dekat kepada Allah SWT.
الله أكبر 3 × ولله الحمد
Hadirin Kaum Muslimin yang berbahagia,
Akhirnya marilah kita sama-sama bermunajat, memohon kehadirat Allah SWT.
Ya Allah Ya Tuhan Kami Yang Maha Agung,
Pada hari ini kami berkumpul ditempat ini, untuk mengagungkan asma-Mu, memuja dan memuji-Mu. Serta mendekatkan diri kepada-Mu. Kiranya Engkau jadikan kami hamba-Mu yang setia dan taat menjalankan perintah-Mu. Di mana saja dan kapan saja, serta dalam situasi dan kondisi yang bagaimanapun jua, karena Engkaulah satu-satunya Tuhan tempat kami menyembah dan bermohon.
Ya Allah Ya Tuhan Kami,
Kami hidup dalam zaman yang super modern, penuh tantangan, ujian dan cobaan. Karenanya, jadikanlah iman kami iman yang membaja, laksana imannya Nabi Ibrahim dan Ismail `Alaimas-salam, kuatkanlah pendirian kami, serta tanamkanlah rasa persatuan dan kesatuan dalam jiwa kami, sehingga kami selamat dalam menghadapi gelombang, badai dan topan kehidupan dunia ini.
Ya Allah Ya Tuhan Kami,
Kami menyadari betul betapa banyak dosa dan kesalahan yang telah kami perbuat, tiada gunung yang mengimbangi dan tiada lautan yang menyamai. Banyaknya melebihi pasir di pantai, jumlahnya melampaui bintang di langit, namun kami yakin Ya Allah, pintu maghfirah dan ampunan-Mu melebihi luasnya langit dan bumi. Dari itu bukakanlah pintu maghfirah dan ampunan-Mu untuk kami, hamba-hamba-Mu yang lemah dan dha`if ini. Engkaulah satu-satunya tali pergantungan harapan kami.
Ya Allah Ya Tuhan Kami,
Engkau adalah tempat kami mengadukan nasib dan peruntungan. Dengarkanlah Ya Allah rintihan hati kami. Kami cinta kepada Engkau, karena itu janganlah engkau cabut nikmat yang telah, sedang dan akan Engkau berikan kepada kami dan janganlah Engkau siksa kami apabila tersalah dan lalai.
Ya Allah Ya Tuhan Kami,
Kalau boleh meratap kami akan meratap, kalau boleh menangis kami akan menangis, seraya memohon kepada Engkau Ya Allah, ampunilah dosa-dosa kami, dosa kedua orang tua kami, dosa kaum muslimin dan muslimat, para syuhada` yang pusaranya bertebaran di mana-mana. Ada yang dikenal dan lebih banyak yang tidak sempat kami kenal, namun Engkau Ya Allah Maha Tahu dan Maha Pengampun.
Ya Allah Ya Tuhan Kami,
Berilah hidayah dan taufiq-Mu kepada para pemimpin negara dan masyarakat kami. Bila mereka lemah, kuatkan dengan kasih-Mu Ya Allah, Bila mereka keliru, luruskan dangan Rahman dan Rahim-Mu Ya Allah, karena mereka adalah manusia biasa yang mungkin khilaf dan tersalah.
Ya Allah Ya Tuhan Kami,
Cucurkanlah berkah-Mu buat generasi muda kami, agar mereka mampu memilih nilai-nilai Ilahi dalam hidupnya, agar mengenal kalam Ilahi dalam berilmu, tidak tergoda semaraknya nafsu, tidak tergiur oleh umbu rayu dunia, bimbinglah mereka agar selalu berpendirian dalam berjuang dan istiqamah dalam hidup.
Ya Allah Ya Tuhan Kami,
Jadikanlah negara kami Rapublik Indonesia ini negara yang aman, makmur, bahagia dan sejahtera bawah naungan rahmat dan maghfirah-Mu.
ربنا أتنا فى الدنيا حسنة وفى الأخرة حسنة وقنا عذاب النار.
وصلى الله على سيدنا محمد وعلى أله وأصحابه أجمعين, والحمد لله رب العالمين
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Tidak ada komentar:

Posting Komentar